Kamis, 31 Desember 2015

Air Terjun Srambang Ngawi

Air terjun Srambang merupakan salah satu obyek wisata di Kabupaten Ngawi yang berupa air terjun. Berlokasi di kaki gunung Lawu, Kecamatan Jogorogo, sekitar 5 km ke selatan dari pasar Jogorogo. Ketinggian air terjun ini hampir mencapai 40 m.

Objek wisata ini menampilkan suasana pegunungan yang sejuk dan dingin membuat tempat ini selalu ramai dikunjungi pengunjung.

Areal jalan menuju lokasi sudah diaspal sehingga mempermudah perjalanan. Lokasi air terjun srambang berdekatan dengan pondok pesantren Condro Mowo. Dengan kendaraan sepeda motor bisa langsung menuju lokasi tanpa harus berjalan kaki, namun jika menggunakan mobil, harus berhenti kira-kira 500 meter dari objek wisata, karena jalan belum bisa dilalui kendaraan roda empat. Batas waktu kunjungan adalah sampai jam 3 sore. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya longsor di areal air terjun, terlebih di musim hujan, banyak pacet dan rawan longsor.

 Tiket dan Parkir
Tiket masuk adalah Rp 2.500 per orang. Sedangkan Uang parkir adalah Rp 1.500 per kendaraan.

Fasilitas dan Akomodasi
Beberapa fasilitas yang ada antara lain adalah area parkir untuk menampung kendaraan, warung-warung penjual makanan dan minuman.

Wisata Lain
Tak jauh dari Air Terjun Srambang ini, atau sekitar 30 menit perjalanan motor, terdapat perkebunan teh Jamus.


Visit Ngawi . . . .


Jumat, 25 Desember 2015

Benteng Van den Bosch



Benteng Van den Bosch, lebih dikenal sebagai Benteng Pendem adalah sebuah benteng yang terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi.

Benteng ini memiliki ukuran bangunan 165 m x 80 m dengan luas tanah 15 Ha. Lokasinya mudah dijangkau yakni dari Kantor Pemerintah Kabupaten Ngawi +/- 1 Km arah timur laut. Letak benteng ini sangat strategis karena berada di sudut pertemuan sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun.

Benteng ini dulu sengaja dibuat lebih rendah dari tanah sekitar yang dikelilingi oleh tanah tinggi sehingga terlihat dari luar terpendam.

Sejarah
Pada abad 19 Ngawi menjadi salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di Jawa Timur dan dijadikan pusat pertahanan Belanda di wilayah Madiun dan sekitarnya dalam Perang Diponegoro (1825-1830).

Perlawanan melawan Belanda yang berkobar didaerah dipimpin oleh kepala daerah setempat seperti di Madiun dipimpin oleh Bupati Kerto Dirjo dan di Ngawi dipimpin oleh Adipati Judodiningrat dan Raden Tumenggung Surodirjo, serta salah satu pengikut Pangeran Diponegoro bernama Wirotani. Pada tahun 1825 Ngawi berhasil direbut dan diduduki oleh Belanda.
Untuk mempertahankan kedudukan dan fungsi strategis Ngawi serta menguasai jalur perdagangan, Pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah benteng yang selesai pada tahun 1845 yaitu Benteng Van Den Bosch. Benteng ini dihuni tentara Belanda 250 orang bersenjatakan bedil, 6 meriam api dan 60 orang kavaleri dipimpin oleh Johannes van den Bosch.

 Makam K.H. Muhammad Nursalim




Di dalam benteng ini terdapat makam K.H Muhammad Nursalim, yaitu salah satu pengikut Pangeran Diponegoro yang ditangkap oleh Belanda dan dibawa ke Benteng ini, konon K.H. Muhammad Nursalim adalah orang yang menyebarkan agama Islam pertama di Ngawi, dan memiliki kesaktian yang tinggi, yaitu tidak mempan ditembak.

Oleh karena itu, maka dia dikubur hidup–hidup.












Let's Visit Ngawi

 

Jumat, 27 November 2015

Kebun Teh Jamus


Ngawi adalah sebuah wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota kabupaten ini terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora (keduanya termasuk wilayah Provinsi Jawa Tengah), dan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Madiun di timur, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun di selatan, serta Kabupaten Sragen (Jawa Tengah) di barat. Bagian utara merupakan perbukitan, bagian dari Pegunungan Kendeng. Bagian barat daya adalah kawasan pegunungan, bagian dari sistem Gunung Lawu.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Dari Madiun mengambil jalur Pabrik Gula Sudhono yang berada di dekat Stasiun Geneng, Ngawi. Hanya karena jalan yang makin kecil, insting menyuruh saya untuk bertanya kepada penduduk yang sedang berkumpul di depan sebuah warung. Mereka cukup familiar dengan Kebun Teh Jamus, hanya saja untuk menunjukkan arah yang benar mereka harus berdebat sendiri diantara mereka.
Salah satu obyek wisata Kabupaten Ngawi adalah Kebun Teh Jamus.Kebun teh ini di kelola oleh PT Candi Loka menawarkan eksotika tersendiri bagi para wisatawan. Bernuansa tropis, hijau, sunyi, damai indah dan sejuk merupakan gambaran dari suasana perkebunan teh Jamus yang terletak di lereng Gunung Lawu sebelah utara, atau tepatnya di Desa Girikerto Kecamatan Sine 40 Km kearah Barat daya kota Ngawi.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Lokasi ini sebenarnya merupakan perhentian saja karena sebenarnya masih terdapat lokasi akhir wisata yang lebih komplit, termasuk terdapat kolam renang dan sumber air.
Dari lokasi Pabrik Teh di perhentian pertama, silahkan naik lagi dengan menelusuri jalanan sempit, hati-hati karena disampingnya adalah jurang dan tebing. Untuk Mobil, harus berhenti salah satu apabila berpapasan.

Borobudur Hill yaitu bukit setinggi 35,4 meter yang terlihat seperti lahan teh biasa, namun jika dipandang dari kejauhan nampak sebuah bukit mirip berbentuk candi borobudur.Selain itu ada air terjun Grojogan Songo Tuk Pakel,Ada pula makam tua pendiri Kebun Teh Jamus yaitu Van Der Rappart (1826-1910) asal Belanda. Kawasan wisata di sini sengaja tidak membangun hotel karena warga dan pengelola mempunyai konsep wisata alam yang asri. Itulah keunggulannya dibanding tempat wisata lainnya,” kata Dirut PT Candi Loka Jamus, Ir Purwanto. Meski tidak tersedia hotel, menurut Purwanto wisatawan masih bisa menginap dengan menyewa rumah penduduk di sekitar kebun. Ketinggian kebun teh ini sekitar 800 meter di atas permukaan laut.Bekunjung ke kebun teh Jamus, memang tidak begitu sulit.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Di Lokasi ini, terdapat tempat parkir yang cukup luas dan beberapa kios penjual makanan dan teh. Apabila ingin melihat pemandangan dari atas, silahkan naik ke bukit kecil yang diselimuti lebatnya dedaunan teh.

PT Candi Loka adalah yang memproduksi teh dan air mineral Jamus. Disamping pabrik teh terdapat pula sumber Lanang, goa Jepang, bumi perkemahan, Kolam renang anak dan Borobudur Hill.   

Borobudur Hill yaitu bukit setinggi 35,4 meter yang terlihat seperti lahan teh biasa, namun jika dipandang dari kejauhan nampak sebuah bukit mirip berbentuk candi borobudur.Selain itu ada air terjun Grojogan Songo Tuk Pakel,Ada pula makam tua pendiri Kebun Teh Jamus yaitu Van Der Rappart (1826-1910) asal Belanda. Kawasan wisata di sini sengaja tidak membangun hotel karena warga dan pengelola mempunyai konsep wisata alam yang asri. Itulah keunggulannya dibanding tempat wisata lainnya,” kata Dirut PT Candi Loka Jamus, Ir Purwanto. Meski tidak tersedia hotel, menurut Purwanto wisatawan masih bisa menginap dengan menyewa rumah penduduk di sekitar kebun. Ketinggian kebun teh ini sekitar 800 meter di atas permukaan laut.Bekunjung ke kebun teh Jamus, memang tidak begitu sulit. 
 
Lokasi ini bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam, pengunjung akan tiba dikawasan lereng gunung di Kecamatan Ngrambe. Ketika cuaca cerah, puncak Gunung Lawu terasa kelihatan di depan mata. Namun, pada musim penghujan, jangan berharap bisa melihat pemandangan seperti itu karena selalu diliputi kabut tebal. Setelah tiba di Ngrambe, lanjutkan perjalanan ke Desa Giri Kerto, sebuah desa wilayah Kecamatan Sine yang berbatasan dengan Kecamatan Ngrambe. 


Perjalanan dari kota Ngrambe ke kebun teh Jamus ditempuh kira-kira tujuh kilometer. Dari kota kecil itu, hanya sesekali ada angkutan perdesaan. Namun pengunjung bisa menggunakan ojek dengan tarif Rp10 ribu. Ketika pengunjung sampai di desa Giri Kerto perlu berhati-hati karena kondisi jalan mulai terjal dan berkelok-kelok. Namun, di balik tantangan itu, pengunjung akan mendapat pemandangan yang masih alami dan indah.



Borobudur Hill yaitu bukit setinggi 35,4 meter yang terlihat seperti lahan teh biasa, namun jika dipandang dari kejauhan nampak sebuah bukit mirip berbentuk candi borobudur.Selain itu ada air terjun Grojogan Songo Tuk Pakel,Ada pula makam tua pendiri Kebun Teh Jamus yaitu Van Der Rappart (1826-1910) asal Belanda. Kawasan wisata di sini sengaja tidak membangun hotel karena warga dan pengelola mempunyai konsep wisata alam yang asri. Itulah keunggulannya dibanding tempat wisata lainnya,” kata Dirut PT Candi Loka Jamus, Ir Purwanto. Meski tidak tersedia hotel, menurut Purwanto wisatawan masih bisa menginap dengan menyewa rumah penduduk di sekitar kebun. Ketinggian kebun teh ini sekitar 800 meter di atas permukaan laut.Bekunjung ke kebun teh Jamus, memang tidak begitu sulit. Lokasi ini bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam, pengunjung akan tiba dikawasan lereng gunung di Kecamatan Ngrambe. Ketika cuaca cerah, puncak Gunung Lawu terasa kelihatan di depan mata. Namun, pada musim penghujan, jangan berharap bisa melihat pemandangan seperti itu karena selalu diliputi kabut tebal. Setelah tiba di Ngrambe, lanjutkan perjalanan ke Desa Giri Kerto, sebuah desa wilayah Kecamatan Sine yang berbatasan dengan Kecamatan Ngrambe.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Borobudur Hill yaitu bukit setinggi 35,4 meter yang terlihat seperti lahan teh biasa, namun jika dipandang dari kejauhan nampak sebuah bukit mirip berbentuk candi borobudur.Selain itu ada air terjun Grojogan Songo Tuk Pakel,Ada pula makam tua pendiri Kebun Teh Jamus yaitu Van Der Rappart (1826-1910) asal Belanda. Kawasan wisata di sini sengaja tidak membangun hotel karena warga dan pengelola mempunyai konsep wisata alam yang asri. Itulah keunggulannya dibanding tempat wisata lainnya,” kata Dirut PT Candi Loka Jamus, Ir Purwanto. Meski tidak tersedia hotel, menurut Purwanto wisatawan masih bisa menginap dengan menyewa rumah penduduk di sekitar kebun. Ketinggian kebun teh ini sekitar 800 meter di atas permukaan laut.Bekunjung ke kebun teh Jamus, memang tidak begitu sulit.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
PT Candi Loka adalah yang memproduksi teh dan air mineral Jamus. Disamping pabrik teh terdapat pula sumber Lanang, goa Jepang, bumi perkemahan, Kolam renang anak dan Borobudur Hill.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu


Borobudur Hill yaitu bukit setinggi 35,4 meter yang terlihat seperti lahan teh biasa, namun jika dipandang dari kejauhan nampak sebuah bukit mirip berbentuk candi borobudur.Selain itu ada air terjun Grojogan Songo Tuk Pakel,Ada pula makam tua pendiri Kebun Teh Jamus yaitu Van Der Rappart (1826-1910) asal Belanda. Kawasan wisata di sini sengaja tidak membangun hotel karena warga dan pengelola mempunyai konsep wisata alam yang asri. Itulah keunggulannya dibanding tempat wisata lainnya,” kata Dirut PT Candi Loka Jamus, Ir Purwanto. Meski tidak tersedia hotel, menurut Purwanto wisatawan masih bisa menginap dengan menyewa rumah penduduk di sekitar kebun. Ketinggian kebun teh ini sekitar 800 meter di atas permukaan laut.Bekunjung ke kebun teh Jamus, memang tidak begitu sulit.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
PT Candi Loka adalah yang memproduksi teh dan air mineral Jamus. Disamping pabrik teh terdapat pula sumber Lanang, goa Jepang, bumi perkemahan, Kolam renang anak dan Borobudur Hill.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Borobudur Hill yaitu bukit setinggi 35,4 meter yang terlihat seperti lahan teh biasa, namun jika dipandang dari kejauhan nampak sebuah bukit mirip berbentuk candi borobudur.Selain itu ada air terjun Grojogan Songo Tuk Pakel,Ada pula makam tua pendiri Kebun Teh Jamus yaitu Van Der Rappart (1826-1910) asal Belanda. Kawasan wisata di sini sengaja tidak membangun hotel karena warga dan pengelola mempunyai konsep wisata alam yang asri. Itulah keunggulannya dibanding tempat wisata lainnya,” kata Dirut PT Candi Loka Jamus, Ir Purwanto. Meski tidak tersedia hotel, menurut Purwanto wisatawan masih bisa menginap dengan menyewa rumah penduduk di sekitar kebun. Ketinggian kebun teh ini sekitar 800 meter di atas permukaan laut.Bekunjung ke kebun teh Jamus, memang tidak begitu sulit.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
PT Candi Loka adalah yang memproduksi teh dan air mineral Jamus. Disamping pabrik teh terdapat pula sumber Lanang, goa Jepang, bumi perkemahan, Kolam renang anak dan Borobudur Hill.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
PT Candi Loka adalah yang memproduksi teh dan air mineral Jamus. Disamping pabrik teh terdapat pula sumber Lanang, goa Jepang, bumi perkemahan, Kolam renang anak dan Borobudur Hill.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu



 Ayo Kunjungi Ngawi . . . . . .

Pengantin Waterfall Ngrambe

Pengantin Waterfall Ngrambe is name, lying hidden behind Jamus Tea Plantation who became prime tourist spot Ngawi. The freshness of the waterfall there is still a lot of tourists exposed. In addition, if you want to touch it took 3 hours from the heart of Ngawi.

Ngawi of Tourism visited the site there is a 12 meter high waterfall flow rushing to the ground. From there the pengantin Waterfall attached to the present. Earlier this attraction known as Jumog waterfall.

Usually the waterfall tourist attraction not far from mythical stories and legends, as well as this waterfall. It is said that lovers who come there together, their relationship even more lasting till up the aisle. Now, if a husband and wife who touches this waterfall, their relationship can be more durable.

Travelers are required to pay a ticket Rp 2,500 per person before witnessing the swift Pengantin Waterfall Ngrambe not less attractive to other waterfalls. Cheap is not it? Splashing water rushing down the relentless reconcile themselves, especially when fatigue strikes.

 You first pass uphill dirt road before meeting the 'bride' was. As the rainy season is certainly a tourist area full of mud muddy and uncomfortable visit. We recommend that you come during the dry season arrives so enjoying the waterfall from all directions.

You first pass uphill dirt road before seeing 'the Well, besides the freshness of Pengantin Waterfall Ngrambe, tourists can stop by the green area Jamus Tea Plantation and Japanese Cave, a tourist icon Ngawi. Come to the Hamlet Besek, Hargomulyo Village, District Ngrambe, Ngawi if you want to enjoy the fresh atmosphere in the style of Bride's Waterfall Ngrambe.

 
Let's Visit Ngawi

Kamis, 26 November 2015

Air Terjun Pengantin



Ngawi - Nama Air Terjun Pengantin ternyata bukan cuma jadi judul film horor yang diperankan Tamara Bleszynski yang sempat eksis 2009 lalu. Di Ngawi, Jatim sungguhan ada Air Terjun Pengantin, tapi tak ada sentuhan kisah horor.

Air Terjun Pengantin Ngrambe namanya, letaknya tersembunyi di balik Perkebunan Teh Jamus yang jadi primadona wisata Kabupaten Ngawi. Kesegaran air terjun ini masih belum banyak terekspos wisatawan. Di samping itu, kalau Anda ingin menyentuhnya butuh waktu 3 jam dari jantung Ngawi.

Dari situs Pariwisata Ngawi yang dikunjungi ada sepasang air terjun setinggi 12 meter yang mangalir deras ke tanah. Dari situlah nama Air Terjun Pengantin melekat sampai sekarang. Sebelumnya objek wisata ini terkenal dengan nama Air Terjun Jumog.

Biasanya objek wisata air terjun tak jauh-jauh dari kisah mitos dan legenda, sama halnya dengan air terjun ini. Konon sepasang kekasih yang datang ke sana berdua, hubungan mereka malah makin langgeng sampai naik pelaminan. Nah, kalau sepasang suami istri yang menyentuh air terjun ini, hubungan mereka bisa makin awet.

Wisatawan wajib membayar tiket Rp 2.500 per orang sebelum menyaksikan derasnya Air Terjun Pengantin Ngrambe yang tak kalah menawan dengan air terjun lain. Murah bukan? Gemercik air yang turun deras tiada henti mendamaikan diri, apalagi saat penat menyerang.

Anda terlebih dulu melewati jalan tanah yang menanjak sebelum bertemu 'sang pengantin' itu. Saat musim hujan area wisata ini tentu menjadi becek penuh lumpur dan tak nyaman dikunjungi. Sebaiknya Anda datang saat musim kemarau tiba agar puas menikmati air terjun dari segala arah.

Nah, selain kesegaran Air Terjun pengantin Ngrambe, wisatawan bisa mampir ke area hijaunya Perkebunan Teh Jamus dan Gua Jepang, ikon wisata Ngawi. Datanglah ke Dusun Besek, Desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe, Ngawi kalau ingin menikmati suasana segar ala Air Terjun Pengantin Ngrambe.




VISIT NGAWI . . . . . ! ! ! !

Rabu, 25 November 2015

Beautiful Is Ngawi

Asal Usul Ngawi

Kata Ngawi berasal dari kata awi, bahasa Sanskerta yang berarti bambu dan mendapat imbuhan kata ng sehingga menjadi Ngawi. Dulu Ngawi banyak terdapat pohon bambu. Seperti halnya dengan nama-nama di daerah-daerah lain yang banyak sekali nama-nama tempat (desa) yang di kaitkan dengan nama tumbuh-tumbuhan. Seperti Ngawi menunjukkan suatu tempat yang di sekitar pinggir Bengawan Solo dan Bengawan Madiun yang banyak ditumbuhi bambu. Nama ngawi berasal dari “awi” atau “bambu” yang selanjutnya mendapat tambahan huruf sengau “ng” menjadi “ngawi”. Apabila diperhatikan, di Indonesia khususnya jawa, banyak sekali nama-nama tempat (desa) yang dikaitkan dengan flora, seperti : Ciawi, Waringin Pitu, Pelem, Pakis, Manggis dan lain-lain.

Hari Jadi 

Penelusuran Hari jadi Ngawi dimulai dari tahun 1975, dengan dikeluarkannya SK Bupati KDH Tk. II Ngawi Nomor Sek. 13/7/Drh, tanggal 27 Oktober 1975 dan nomor Sek 13/3/Drh, tanggal 21 April 1976. Ketua Panitia Penelitian atau penelusuran yang di ketuai oleh DPRD Kabupaten Dati II Ngawi. Dalam penelitian banyak ditemui kesulitan-kesulitan terutama narasumber atau para tokoh-tokoh masayarakat, namun mereka tetap melakukan penelitian lewat sejarah, peninggalalan purbakala dan dokumen-dokumen kuno.
Di dalam kegiatan penelusuran tersebut dengan melalui proses sesuai dengan hasil sebagai berikut :
  • Pada tanggal 31 Agustus 1830, pernah ditetapkan sebagai Hari Jadi Ngawi dengan Surat Keputusan DPRD Kabupaten Dati II Ngawi tanggal 31 Maret 1978, Nomor Sek. 13/25/DPRD, yaitu berkaitan dengan ditetapkan Ngawi sebagai Order Regentschap oleh Pemerintah Hindia Belanda.
  • Pada tanggal 30 September 1983, dengan Keputusan DPRD Kabupaten Dati II Ngawi nomor 188.170/2/1983, ketetapan diatas diralat dengan alasan bahwa tanggal 31 Agustus 1830 sebagai Hari Jadi Ngawi dianggap kurang Nasionalis, pada tanggal dan bulan tersebut justru dianggap memperingati kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda.
  • Menyadari hal tersebut Pada tanggal 13 Desember 1983 dengan Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Ngawi nomor 143 tahun 1983, dibentuk Panitia/Tim Penelusuran dan penulisan Sejarah Ngawi yang diktuai oleh Drs. Bapak Moestofa.
  • Pada tanggal 14 Oktober di sarangan telah melaksanakan simposium membahas Hari Jadi Ngawi oleh Bapak MM.Soekarto
K, Atmodjo dan Bapak MM. Soehardjo Hatmosoeprobo dengan hasil symposium tersebut menetapkan :
  • Menerima hasil penelusuran Bapak Soehardjo Hatmosoeprobo tentang Piagam Sultan Hamengku Buwono tanggal 2 Jumadilawal 1756 Aj, selanjutkan menetapkan bahwa pada tanggal 10 Nopember 1828 M, Ngawi ditetapkan sebagai daerah Narawita (pelungguh) Bupati Wedono Monco Negoro Wetan. Peristiwa tersebut merupakan bagian dari perjalanan Sejarah Ngawi pada zaman kekuasaan Sultan Hamengku Buwono.
  • Menerima hasil penelitian Bapak MM. Soekarto K. Atmodjo tentang Prasasti Canggu tahun 1280 Saka pada masa pemerintahan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk. Selanjutmya menetapkan bahwa pada tanggal 7 Juli 1358 M, Ngawi ditetapkan sebagai Naditirapradesa (daerah penambangan) dan daerah swatantra. Peristiwa tersebut merupakan Hari Jadi Ngawi sepanjang belum diketahui data baru yang lebih tua.
Melalui Surat Keputusan nomor : 188.70/34/1986 tanggal 31 Desember 1986 DPRD Kabupaten Dati II Ngawi telah menyetujui tentang penetapan Hari Jadi Ngawi yaitu pada tanggal 7 Juli 1358 M. Dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Ngawi No. 04 Tahun 1987 pada tanggal 14 Januari 1987. Namun Demikian tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penelusuran lebih lanjut serta menerima masukan yang berkaitan dengan sejarah Ngawi sebagai penyempurnaan di kemudian hari.

Letak Geografi

Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km2, di mana sekitar 40 persen atau sekitar 506,6 km2 berupa lahan sawah. Secara administrasi wilayah ini terbagi ke dalam 19 kecamatan dan 217 desa, dimana 4 dari 217 desa tersebut adalah kelurahan. Pada tahun 2004 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) wilayah Kabupaten Ngawi terbagi ke dalam 19 kecamatan, namun karena prasaranan administrasi di kedua kecamatan baru belum terbentuk maka dalam publikasi ini masih menggunakan Perda yang lama.
Secara geografis Kabupaten Ngawi terletak pada posisi 7° 21’ - 7° 31’ Lintang Selatan dan 110° 10’ - 111° 40’ Bujur Timur. Topografi wilayah ini adalah berupa dataran tinggi dan tanah datar. Tercatat 4 kecamatan terletak pada dataran tinggi yaitu Sine, Ngrambe, Jogorogo dan Kendal yang terletak di kaki Gunung Lawu.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora (keduanya termasuk wilayah Provinsi Jawa Tengah), dan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Madiun di timur, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun di selatan, serta Kabupaten Sragen (Jawa Tengah) di barat. Bagian utara merupakan perbukitan, bagian dari Pegunungan Kendeng. Bagian barat daya adalah kawasan pegunungan, bagian dari sistem Gunung Lawu (3.265 meter).

Transportasi

Kabupaten Ngawi dilintasi jalur utama Surabaya-Yogyakarta, jalur utama Cepu, Bojonegoro-Madiun dan menjadi gerbang utama Jawa Timur jalur selatan. Kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api Jakarta-Yogyakarta-Bandung/Jakarta, namun tidak melewati ibukota kabupaten. Stasiun kereta api terdapat di Geneng, Paron, Kedunggalar, dan Walikukun. Disamping itu dari jalur tengah yang menghubungkan Solo ke ngawi ada beberapa jalur jalan klas III yang kemudian saling berkait dari paling barat mantingan-sine ngrambe, Gendingan-walikukun ngrambe jogorogo-keutara paron terus ngawi, sedangkan jogorogo ke timur kendal terus bisa ke Magetan, jalur ini sering dipakai sbg jalur alternatif apabila jalur utama mengalami gangguan misalnya banjir, sehingga kendaraan banyak yg melintasi jalur ini. dari kota Ngawi jalur pintas ke surabaya lewat karangjati terus ke caruban / surabaya

Pendidikan

Pondok Pesantren Gontor Putri 1, 2 terdapat di Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan , Kabupaten Ngawi, yakni di dekat perbatasan dengan Jawa Tengah. Ada juga Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 3 yang terletak di Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi yang berjarak sekitar 6 km dari Gontor Putri 1 dan 2.
Secara umum bidang pendidikan masih didominasi oleh sekolah negeri, terutama tingkat dasar. SD Negeri tersebar di semua desa melalui program SD Inpres. SMP Negeri masih terpusat di kota-kota kecamatan. Belum di semua kecamatan terdapat SMU Negeri.
SMA Negeri 1 Ngawi dan SMA Negeri 2 Ngawi adalah salah satu sekolah favorit di Kabupaten Ngawi yang mempunyai banyak kegiatan ekstra kurikuler. Sekolah ini banyak menghasilkan generasi penerus Ngawi yang tangguh dan berpotensi untuk membangun kota Ngawi. Salah satu organisasi yang dominan di SMA 1 Ngawi adalah BASKARA (Paskibra Sekolah).
SMP Negeri 3 Ngrambe melahirkan banyak siswa yang berprestasi dan membawa harum nama kabupaten ngawi.


Pariwisata

Sedangkan tempat rekreasi yang ada saat ini adalah Wisata Air Terjun Pengantin yang terletak di dusun Besek Desa Hargomulyo Kec. Ngrambe, pemandianTawun, Waduk Pondok, Air terjun Srambang, serta kebun Teh Jamus yang berhawa sejuk dan terdapat Kolam Pemandian di sekitar Perkebunan Teh tersebut. Perkebunan Teh ini terletak di Kecamatan Sine, Selain Kebun Teh Jamus di Kec. Sine, selain teh di kecamatan sine ada pula perkebunan karet yang dikelola oleh PTP XXIII Tretes Juga ada Bendungan Ndorjo yang lokasinya di Desa hargosari Dsn. Gondorejo. Selain itu terdapat juga situs purbakala Trinil yang menyimpan fosil Pithecanthropus erectus (Manusia kera berjalan tegak) pertama kali ditemukan oleh arkeolog Belanda bernama Eugene Dubois.
Gunung Liliran merupakan objek wisata ziarah yang terkenal bagi masyarakat Jawa. Pada bulan Muharam (Syura) para peziarah berdatangan ke puncak bukit pada siang dan malam hari. Sebagian dari mereka bersemadi di beberapa gua atau berziarah ke Makam Joko Buduk. Pemandangan dari puncak bukit memang sangat indah berupa pesawahan dan sungai yang meliuk ke arah utara menuju Bengawan Solo. Sayang hutan di Gunung Liliran tidak indah lagi karena tanaman pinus yang dikelola Perhutani kini banyak ditebangi.
Di daerah ini terdapat Benteng van Den Bosch yang digunakan oleh Belanda sebagai strategi Benteng Steelsel dalam upaya mempersempit ruang gerak Pangeran Diponegoro dalam perang gerilya. Benteng ini sekarang terbuka untuk umum. ada pula Situs Arca Banteng tepatnya di Dusun Reco Banteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi terdapat pula Taman Bermain Anak yang berlokasi di pusat pemerintahan Kabupaten Ngawi
Air Terjun Watu Jonggol Obyek Wisata Anyar Di Kabupaten Ngawi, Untuk perjalanan menuju Wisata Sumber Air Kamulyan Watu Jonggol dilalui dengan melewati jalan pedesaan dimana kanan dan kirinya sebagian besar adalah sawah dan kebun pertanian. Kemudian dilanjutkan dengan berjalan menyusuri lereng kaki gunung Lawu dengan kondisi jalan yang terkadang meanjak curam dan terjal. Sebelum menuju ke Sumber Air Kamulyan Watu Jonggol, pengunjung dapat menikmati indahnya pemandangan hutan yang berada di sisi jalan. Setelah melakukan perjalanan dengan pemandangan hutan yang eksotik dan melewati sederetan batu yang tertata alami maka akan terlihat tumpukan batuan alam yang tersusun secara artistik seperti keluar dari permukaan tebing dengan air terjun yang mengalir deras kebawah secara begitu indah.
Selondo, salah satu tempat wisata yang masuk Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo. Selondo Village yang menempati areal seluas 3 hektar ini dilengkapi berbagai fasilitas seperti kolam renang, tempat pertemuan, restoran dan beberapa kios yang menjajakan hasil khas masyarakat sekitar termasuk hasil agrobisnis berupa sayur mayur.
Hot springs in ngawi: Sumber air panas diyakini bisa sembuhkan penyakit, terletak di Tempuran, Paron ini juga patut didatangi.
Monumen Soerjo (Suryo) yang dibangun pada tahun 1975 lalu dan diresmikan oleh May-Jen TNI-AD Witarmin , terletak di jalan raya Ngawi-Solo Km 19, tepatnya masuk wilayah desa Pelanglor Kec. Kedunggalar Kab. Ngawi. Disamping guna mengenang gugurnya Gubernur pertama Jawa timur oleh keganasan PKI,banyak pula yang berdatangan untuk berziarah
Hargo DumilahSuasana yang asri itulah terlihat dari kolam pemandian Hargo Dumilah yang berada di lereng utara Gunung Lawu tepatnya di Desa Setono, Kecamatan Ngrambe, Atau berada di sebelah selatan Kota Ngawi yang berjarak 30 Kilometer. Kerindangan pohon jati yang berjajar ditepi kolam menambah anggunnya suasana kolam pemandian Hargo Dumilah. Apalagi berlatar belakang Gunung Lawu dan areal persawahan, cukup sudah alam yang natural melengkapi keindahan sekaligus memberikan nuansa tersendiri bagi para pengunjungnya untuk berelaksasi bersama keluarga.

Makanan Khas

Makanan Khas Asli kota Ngawi Adalah Tepo Tahu (Pertama kali di buat oleh Bp Palio), kemudian Wedang Cemue. karena rasanya yang enak banyak tempat lain mengklaim cemue berasal dari daerahnya, tapi Cemue adalah benar benar Asli kota Ngawi, Sate ayam Ngawi juga mempunyai rasa yang berbeda dengan sate ayam daerah lain. Selain itu makanan ringan semacam Kripik tempe, ledre, dan Geti banyak terdapat di Ngawi, Nasi pecel Ngawi juga memiliki rasa yang khas berbeda dengan nasi pecel di kota lain.

Kesenian

Kesenian Daerah Asli Kabupaten Ngawi adalah Tari Orek Orek, Tari Kecetan, Dongkrek, Wayang Krucil



  
VISIT NGAWI . . . . . ! ! ! !